Pengasingan pajak atau tax exile adalah praktik individu kaya yang meninggalkan negara asal dan menjadi Subjek Pajak Dalam Negeri di negara lain untuk menghindari pembayaran pajak penghasilan. Ini juga mencakup orang yang berhutang pada otoritas pajak atau ingin menghindari tanggung jawab perpajakan dengan tinggal di negara atau yurisdiksi asing yang memiliki tarif pajak lebih rendah atau tanpa pajak. Praktik ini merupakan bentuk pengurangan atau penghindaran pajak, dikenal sebagai tax avoidance.
Seseorang yang menjalani tax exile umumnya tidak dapat kembali ke negaranya tanpa membayar kewajiban pajak yang belum diselesaikannya. Hal ini bertujuan mencegah individu meninggalkan negara asal sebelum membayar seluruh pajak yang masih harus dibayarnya. Negara umumnya mengenakan pajak kepada individu yang tinggal dalam yuridiksinya setidaknya enam bulan dalam satu tahun pajak atau memiliki keterikatan tetap, seperti pemilik properti. Meskipun peraturan kependudukan bervariasi, konsep wajib pajak dalam negeri umumnya mencakup individu yang tinggal untuk tujuan perpajakan atau memiliki keterikatan yang tetap dengan negara tersebut.
Faktor Penyebab Tax Exile
Tax exile umumnya terjadi karena tarif pajak yang tinggi di negara asal, mendorong banyak superstar untuk pindah ke negara dengan tarif pajak lebih rendah dan rezim pajak yang ramah, seperti Irlandia, Swiss, Bahama, dan Monako. Faktor penariknya melibatkan kompetisi pajak, di mana negara bersaing untuk menarik individu berbakat dengan memberikan perlakuan khusus, seperti konsep resident alien di Amerika Serikat pada tahun 1966. Hal ini menciptakan dampak tidak langsung dari kompetisi dalam merebut sumber daya manusia berbakat.
Pada pertengahan tahun 1960-an, fenomena British Invasion melanda dunia musik, di mana musisi asal Inggris merajai pasar global. Meskipun sukses finansial, mereka dihadapkan pada masalah besar, yaitu pajak. Setelah Perang Dunia II, tarif PPh individu, terutama di Inggris di bawah pemerintahan Harold Wilson pada tahun 1964, mencapai tingkat sangat tinggi, mencapai lebih dari 80%. Kebijakan progresif ini termasuk tarif PPh tertinggi sebesar 83% dan tambahan surtax 15% untuk kelompok super kaya atas penghasilan pasif mereka.
Fenomena Tax Exile yang Terkenal
- Pada awal tahun 1970-an, beberapa anggota band The Rolling Stones memutuskan menggunakan perwalian dan juga perusahaan lepas pantai agar dapat menghindari pembayaran pajak Inggris. Mick Jagger yang merupakan vokalis utama grup ini merupakan orang pertama yang menjadi tax exile
- Pada tahun 1975, Rod Stewart meninggalkan Inggris dan memilih membangun rumah di Los Angeles dengan alasan untuk menghindari pajak sebesar 83% atas orang-orang dengan penghasilan tinggi di Inggris.
- David Robert Jones atau yang lebih dikenal dengan David Bowie merupakan seorang penyanyi, penulis lagu, dan aktor asal Inggris yang pada tahun 1976 memutuskan untuk pindah ke Swiss yang hanya dipajaki sebesar 10%, dimana mulanya ia menetap di Blonay dan kemudian pada tahun 1982 pindah ke Lausanne.
- Pada tahun 1975, grup rock terkenal asal Inggris yaitu Bad Company, pindah ke Malibu, California untuk menghindari yang dikatakan oleh gitarisnya, Mick Ralphs yaitu pajak yang sangat tinggi di Inggris
- Pada tahun 1978, anggota grup band rock Pink Floyd menghabiskan waktunya tepat satu tahun di luar Inggris, hal tersebut juga karena alasan pajak
Leave a Reply